Jumat, 09 Mei 2008

Antara Jardiknas, Pustekkom, Microsoft dan Intel (3)

Nah, kita berlanjut tentang kecurigaan-kecurigaan publik jardiknas tentang apa sih yang sebenarnya terjadi dibalik peristiwa pemindahan jardiknas dari BPKLN ke Pustekkom ini?
Dari penelusuran beberapa informan yang kebetulan menyakskan beberapa kejanggalan ini un mulai angkat bicara :
1. Sebelum peristiwa pemindahan ini, sang LG (bosnya pustekkom) sering mondar-mandir berkunjung ke gedung DPR.
2. Terjadi selisih luar biasa pada anggaran tim Jardiknas Pustekkom dan ex. Tim Jardiknas PKLN sebesar 20 M pada item biaya maintenance.

Coba anda perhatikan ulasan berikut, ketika tim Jardiknas PKLN mengusulkan biaya-biaya pengelolaan Jardiknas pada DPR dan ini DISETUJUI OLEH DPR, kok tiba-tiba DPR berpindah pada Pustekkom?. Lalu kenapa mereka berubah pendirian?hal ini bisa kita kaitkan dengan selisih 20 Milyar Rupiah biaya Maintenace Jardiknas dari semuala cuma 3 milyar oleh ex.tim Jardiknas PKLN membengkak jadi 23 Milyar ketika berpindah tangan ke tim jardiknas Pustekkom.
Kemudian, perhatikan bahwa kontrak Bandwith Internet Jardiknas dari semula 200 Mbps turun drastis jadi 50 Mbps pada pihak PT.Telkom. Penurunan ini dikaitkan dengan perintah Menteri Keuangan dan jajaran menteri perekonomian untuk memangkas anggaran tiap Departemen dipusat. lalu ketika ANGGARAN DI PANGKAS, KOK BIAYA MAINTENACE YANG GAK JELAS ITU BISA BERUBAH JADI 23 M dari cuma 3 M???

Nah, perhatikan juga uraian berikut. Pemindahan pengelolaan Jardiknas ke Pustekkom adalah atas permintaan MENDIKNAS DAN DPR ATAS ALASAN TUPOKSI (TUGAS POKOK DAN FUNGSI). Kenapa Tupoksi tsb baru didengang dengungkan setelah JARDIKNAS begitu dahsyat bagi daerah-daerah?menjangkau pelosok-pelosok negri, menghubungkan berbagai element dan lembaga di bawah naungan Depdiknas. Kenapa bukan Pustekkom aja yang membangunnya dari awal? Apa pustekkom gak punya inisiatif? gak punya kerjaan? tupoksinya cuma merampok hasil kerja orang lain? Ngurus TVE aja gak becus, mo ngurus yang lain lagi. Itulah yang jadi janggalan selama ini, ketika Jardiknas harus diambil oleh Bapak tirinya, sungguh sayang, rasanya kecewa aja kerja keras selama ini demi jardiknas kalau harus diambil orang.

1 komentar:

  1. rupanya anda masih belum tahu banyak tentang jardiknas dan pustekkom. belajar dulu ya, baru nulis.
    salam kenal.

    BalasHapus