Siapa pernah merasakan internet gratis?wah rugi deh klo gak pernah merasakan yang namanya internet gratis. Kami aja neh, udah 2 tahun ini menikmati internet gratis via Jardiknas, wekwkewke. Itu tuh, program nya Depdiknas untuk sekolah-sekolah. Sayang bro, Jardiknas sedikit demi sedikit bakal mampus gara-gara Pustekkom turut campur, sialan emank. Tapi apalah daya, kita-kita cuman bawahan alaias penikmat, bukan pengambil kebijakan.hehehehe. Oke deh kita mulai cerita tetang internet gtaris nya yah.
Tahun 2006 Biro PKLN Depdiknas meluncurkan program Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional). Isinya itu sebenarnya buat pendataan pendidikan (DAPODIK=Data Pokok Pendidikan) kemudian di tambahi dengan rangsangan berupa internet 200 Mbps buat di share se-Indonesia. Program ini berjalan cukup lancar dimana dalam 1 tahun sudah 41 juta siswa se-Indonesia terdata, kemudian seluruh kantor Diknas se-Indonesia terhubung, di tambah dengan puluhan ribu sekolah bisa menikmati internet gratis ini. Gambarannya adalah sebagai berikut :
( internet Depdiknas > Disdik Provinsi > Disidik Kab/kota > ICT Center Kab > sekolah-sekolah )
Awal tahun 2008 ini semuanya berubah, dengan alasan TUPOKSI, tiba-tiba saja Pustekkom mengambil alih semuanya. Jardiknas dibawah binaan mereka, sayang program mereka banyak bertentangan dengan komunitas ICT sekolah-sekolah. Program mereka terlalu berorientasikan bisnis dan keuntungan, padahal tim ICT daerah beberapa tahun tak pernah diberi sekedar uang lelah. Tapi smeuanya tetap ikhlas menghubungkan Jardiknas ke pelosok-pelosok negeri.
Pustekkom lebih percaya sama orang-orang INTEL n MICROSOFT yang membawa kurikulum untuk PETIK (Pelatihan TIK) mereka. Kini tak terdengar lagi pemanfaatan Aksesor KKPI lulusan VEDC Malang yang selama ini jadi tulang punggung PIJAR (Pelatihan Jardiknas). Kini Bandwith Jardiknas sudah melayang 100 Mbps, yah, seadanya lagi Internet gratis ini.
Oh Pustekkom, tega nian dirimu, kapan kau mau Pelajar Indonesia Maju???
Tahun 2006 Biro PKLN Depdiknas meluncurkan program Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional). Isinya itu sebenarnya buat pendataan pendidikan (DAPODIK=Data Pokok Pendidikan) kemudian di tambahi dengan rangsangan berupa internet 200 Mbps buat di share se-Indonesia. Program ini berjalan cukup lancar dimana dalam 1 tahun sudah 41 juta siswa se-Indonesia terdata, kemudian seluruh kantor Diknas se-Indonesia terhubung, di tambah dengan puluhan ribu sekolah bisa menikmati internet gratis ini. Gambarannya adalah sebagai berikut :
( internet Depdiknas > Disdik Provinsi > Disidik Kab/kota > ICT Center Kab > sekolah-sekolah )
Awal tahun 2008 ini semuanya berubah, dengan alasan TUPOKSI, tiba-tiba saja Pustekkom mengambil alih semuanya. Jardiknas dibawah binaan mereka, sayang program mereka banyak bertentangan dengan komunitas ICT sekolah-sekolah. Program mereka terlalu berorientasikan bisnis dan keuntungan, padahal tim ICT daerah beberapa tahun tak pernah diberi sekedar uang lelah. Tapi smeuanya tetap ikhlas menghubungkan Jardiknas ke pelosok-pelosok negeri.
Pustekkom lebih percaya sama orang-orang INTEL n MICROSOFT yang membawa kurikulum untuk PETIK (Pelatihan TIK) mereka. Kini tak terdengar lagi pemanfaatan Aksesor KKPI lulusan VEDC Malang yang selama ini jadi tulang punggung PIJAR (Pelatihan Jardiknas). Kini Bandwith Jardiknas sudah melayang 100 Mbps, yah, seadanya lagi Internet gratis ini.
Oh Pustekkom, tega nian dirimu, kapan kau mau Pelajar Indonesia Maju???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar